./[;,,fjmm,,v

Selamat datang Boss ku ^^
Untitled-2

Friday, December 21, 2018

Rutin Konsumsi Sayur dan Buah Hindarkan Masyarakat Terkena Penyakit Kronis




Data Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan obesitas pada orang dewasa sedari 2007.

Rendahnya konsumsi sayuran diduga menjadi penyebab utama munculnya gangguan kesehatan mulai dari obesitas, kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus hingga hipertensi.

Konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia mengacu data BPS 2016 mencapai 173 gram per hari, lebih kecil dari angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO), 400 gram per hari. 

Sementara konsumsi buah lebih sedikit ketimbang sayuran, yaitu 67 gram per kapita per hari. Anjuran pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk mengkonsumsi buah-buahan hingga 2-3 porsi perhari nampaknya belum menjadi prioritas masyarakat. Konsumsi makanan cepat saja, junkfood masih menjadi menu favorit.

“Kalau tubuh kita kekurangan konsumsi buah dan sayur dampaknya bisa jangka panjang, bahkan saat ini penyakit tidak menular justru banyak menyerang usia muda, masih produktif,” ungkap Dr. Susianto Tseng.                                                                   POKER

Mengonsumsi buah dan sayuran diakui dokter yang juga seorang Vegan ini disiplin menjadi kunci menjaga daya tahan tubuh dari serangan penyakit. Rumus sayuran dalam piring sangat sederhana: 1/3 sayuran, 1/3 nasi, 1/6 buah dan 1/6 lauk.

Ketersediaan sayuran di pasar baik pasar tradisional maupun modern saat ini sejatinya juga cukup. Demikian juga dengan ragam dan kualitasnya, tidak kalah dari sayuran import. Hal ini disebabkan petani sayuran Indonesia memiliki akses terhadap benih sayuran unggul berkualitas.

Sebenarnya pemerintah cukup gencar mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi buah dan sayuran secara rutin. Melalui Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Perbaikan Gizi jelas bahwa prioritas kesehatan adalah menanggulangi masalah gizi masyarakat, khususnya balita melalui kesadaran mengkonsumsi buah dan sayuran.

“Tiga hal yang menjadi fokus kesadaran hidup sehat yaitu meningkatkan aktifitas fisik, konsumsi sayuran dan buah, kemudian deteksi dini penyakit,” jelas Menteri Kesehatan, Nila Moeloek.

Melalui upaya disiplin mengkonsumsi buah dan sayuran, menghindari konsumsi minuman beralkohol dan rokok, maka masyarakat Indonesia akan terhindar dari kecenderungan penyakit tak menular seperti hipertensi dan diabetes melitus.                              CAPSA

Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%; dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%.

Dr. Susianto Tseng mengatakan sayur merupakan makanan sehat, rendah lemak, kaya vitamin yang menyehatkan. Para ahli kesehatan sangat menyarankan mengonsumsi sayuran yang cukup setiap hari.

“Generasi kita kekurangan konsumsi sayur dan buah, hanya 8 persen saja yang mengonsumsi,” ujar dokter yang juga seorang Vegan ini. Mengonsumsi sayur dan buah harus dibiasakan sedari kecil, peran orang tua dalam hal ini sangat penting.

No comments:

Post a Comment